Potensi Energi Terbarukan Yang Ada di Indonesia – Energi terbarukan di Indonesia akan meningkat jika negara terus memanfaatkan energi panas bumi. Indonesia merupakan sumber energi panas bumi nomor dua di dunia. Namun, hanya 5% dari reservoir yang benar-benar digunakan menurut NS Energy dan Administrasi Informasi Energi AS. Sayangnya, energi panas bumi mahal bagi investor. Namun, sebuah organisasi nirlaba bernama Asosiasi Panas Bumi Indonesia (INAGA) membantu membuka jalan untuk membuka sumber energi terbarukan yang sangat besar di Indonesia.
Apa itu Energi Panas Bumi?
Di bawah kerak bumi, magma memanaskan genangan air. Kolam air panas menyediakan energi terbarukan. Laboratorium Energi Terbarukan Nasional menjelaskan bahwa “Ada tiga jenis pembangkit listrik tenaga panas bumi: uap kering, uap kilat, dan siklus biner.” Masing-masing dari tiga sistem mengubah air menjadi uap. Setiap kali seseorang menggunakan air, itu mengalami daur ulang dan kembali ke bumi sehingga orang dapat menggunakannya nanti. Uap yang dipanen adalah energi panas bumi.
Saat dunia menjauh dari bahan bakar fosil dan pemanasan global, energi panas bumi bisa menjadi pengubah permainan mutlak bagi negara industri dan Bumi. Manfaat terbesar adalah energi panas bumi terbarukan. Menurut Stanford MAHB, para ahli memperkirakan bahan bakar fosil akan habis pada abad berikutnya. Indonesia sudah mengalami pemadaman dan polusi udara secara nasional karena kekurangan bahan bakar fosil. Namun, energi panas bumi dapat menjadi solusi yang menguntungkan.
Potensi Panas Bumi Indonesia yang Tinggi
Banyak yang tahu lokasi Indonesia sebagai Ring of Fire, daerah dengan gunung berapi terbanyak di Bumi. Rumah bagi 147 gunung berapi, 76 di antaranya aktif, daerah ini sangat panas di bawah permukaan. Gunung berapi mengandung banyak magma, yang memungkinkan keberhasilan pemanenan energi panas bumi di Indonesia. Karena lokasinya, Indonesia memiliki 40% cadangan energi panas bumi dunia. Selain itu, Indonesia memiliki energi panas bumi terbarukan sebesar 29.000 megawatt.
Biaya Energi Panas Bumi
Meskipun Indonesia bergerak menuju penggunaan lebih banyak energi panas bumi, ada beberapa kendala utama yang harus dihadapi negara ini. Country Director Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Rodrigo A. Chaves, mengatakan bahwa “Pembiayaan untuk pengeboran eksplorasi telah menjadi salah satu hambatan utama untuk ekspansi panas bumi di Indonesia.”
Selain itu, Think Geoenergy menjelaskan bahwa “Pemerintah Indonesia memproyeksikan kebutuhan investasi panas bumi hingga” sekitar “$29,39 miliar untuk meningkatkan kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) mencapai 8.008 MW pada tahun 2030.” Uang untuk pengeboran adalah salah satu konflik terbesar untuk membangun lebih banyak pembangkit energi panas bumi. Namun, sebuah organisasi nirlaba, Asosiasi Panas Bumi Indonesia, bekerja untuk menciptakan jalan yang mulus.
Mengurangi Biaya Pengeboran Panas Bumi
Karena organisasi seperti INAGA mengadvokasi lebih banyak energi panas bumi, pemerintah Indonesia memperhatikannya. Meski baru-baru ini ada penurunan anggaran untuk pembangkit energi panas bumi, pemerintah memutuskan untuk memprioritaskan pengeboran sumur di Cisolok, Jawa Barat, dan Nage pada 2022.
Organisasi pemerintah, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), akan mengerjakan pengeboran sumur yang akan datang, yang dapat mengurangi biaya listrik energi panas bumi. Pemerintah bisa memberikan insentif kepada pengembang untuk menurunkan harga listrik.
Upaya lain dari INAGA
Asosiasi Panas Bumi Indonesia berupaya memerangi hambatan yang menghalangi potensi energi panas bumi Indonesia. INAGA mengedukasi warga Indonesia tentang energi panas bumi dan mengadvokasi kemajuan proyek panas bumi di Indonesia.
Organisasi nirlaba tersebut juga menyetujui proyek panas bumi baru untuk Indonesia. Misalnya, INAGA baru-baru ini memberikan dukungan untuk pendirian panas bumi baru yang disebut BUMN. BUMN akan menjadi pembangkit panas bumi milik negara di Indonesia dan akan membantu memanen lebih banyak tenaga panas bumi, memberikan lebih banyak energi kepada warganya. Selain itu, INAGA bekerja sama dengan pemerintah untuk membuat peraturan untuk pembangkit energi panas bumi.
Lebih Banyak Manfaat Energi Panas Bumi
Departemen Energi AS telah menjelaskan banyak manfaat dari energi panas bumi. Misalnya, energi panas bumi tidak hanya dapat diprediksi dan stabil tetapi juga dapat berjalan selama 24 jam. Selain itu, ia mampu mengontrol suhu dan menghasilkan listrik. Energi panas bumi juga mampu mengurangi jejak karbon.
Bank Pembangunan Asia telah menyatakan bahwa jika energi panas bumi di Indonesia tersedia, negara tersebut mungkin dapat mengurangi jejak karbonnya dan membantu memberi daya pada negara lain. Meskipun banyak kendala yang harus dihadapi dalam prosesnya, Asosiasi Panas Bumi Indonesia berupaya untuk menciptakan lebih banyak energi terbarukan di Indonesia melalui pemanfaatan energi panas bumi.